... ISMAIL DAN JULIET ...
Bismillahir-Rahmanir-Rahim....
Cinta adalah bahasa hati yang tumbuh nan indah disanubari
Cinta adalah kemampuan untuk melepas dan mendapatkan
Cinta adalah kekuatan untuk memiliki dan mengakhiri
Cinta adalah kemampuan untuk berkorban
Cinta adalah keikhlasan memberi
Cinta adalah ………………
Sepertinya makna cinta begitu megah, layaknya samudra yang begitu luas,
yang Allah ciptakan dengan cinta, dikala malam semua bintang berkelip
seakan menjadi maskara di atas mata alam yang begitu indah, semua
dicipta bukan dengan Cuma-Cuma, pasti ada makna dibalik semua.
Layaknya cinta Ibrahim yang harus melepas putra kesayangannya untuk
dapat membuktikan cintanya kepada Allah, putra yang ia idam-idamkan
selama bertahun-tahun dan diminta untuk disembelih ketika ia sedang
asyik menyayanginya. Jika kita berpikir realistis, cinta mana yang
nampak dalam hati kita, jika kita menghadapi kondisi seperti Ibrahim?
mungkinkah kita akan menyembelih anak kesayangan kita atau kita akan
mengingkari perintah Allah?
Itu semua tergantung nilai keimanan
yang ada dalam diri kita. Makin tinggi iman seseorang makin tinggi pula
ujian yang diberikan kepadanya, seperti pohon yang menjulang tinggi
maka tiupan angin dan beban kehidupan yang diberikan kepadanya makin
tinggi pula ketimbang perdu atau rerumputan.
Hal yang paling
berkesan dan membuat kita patut belajar dari kejadian ini adalah ketika
Ibrahim berkata kepada Ismail yang diabadikan dalam surat Ash Shaaffat
ayat 102 “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” dan Ismail pun mejawab
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Dan dalam
referensi lain Ismail pun berkata ”wahai ayah ketika akan menyembelihku
tolong kau asah pisau itu hingga tajam, tutup mataku dan hadapkan
wajahku kearah tanah, setelah engkau menyembelihku, jika bajuku penuh
dengan percikan darah maka berikanlah baju itu kepada ibu”. Ismail
begitu cerdas jiwanya, keikhlasanya membuat ruhnya bercahaya, cinta yang
dia pilih adalah cinta abadi, cinta yang dapat menghatarkan diri dan
keluarganya pada derajat kenabian.
Lain halnya ketika kita
bicara tentang romantika cinta yang diungkap dalam novel romeo and
juliet dari beragam versi yang beredar di sekitar kita. Yang terungkap
disana hanyalah Ketika orang jatuh cinta maka dia akan menyatu dengan
objek cintanya, semua unsur seakan sama, begitupun ketika romeo
menyentuh hati juliet, gurun yang begitu panas seketika disulap menjadi
salju yang berkilauan. Hati mereka kuat terikat, lembut mengalun untuk
mengarungi hidup bersama namun apalah daya penomena keluarga
menghantarkan cinta mereka pada konflik romantik. Perseteruan dua
keluarga tidak disikapi dengan bijaksana, orang tua Romeo dan Juliet
tidak bersikap demokratis tidak seperti Ibrahim kepada Ismail, segala
persoalan yang berkaitan dengan hayat hidup anaknya, Ibrahim akan
menanyakan kepada Ismail.
Romeo dan Juliet, cinta mereka
terdampar diantara keinginan untuk memiliki dan mengakhiri, namun
komitmen hati tak bisa dipungkiri, memilih untuk memiliki adalah yang
utama walau harus menentang orang tua sekalipun. Hati mereka menyatu
menyentuh bunga untuk gugur diatas air mata mereka, tetesan embun adalah
suara hati mereka yang terdalam, sendu sayup seperti angin malam yang
begitu dingin. Kegelisahan begitu kuat diatas kepala mereka dan membunuh
realita serta fakta yang ada di depan mata. Kehampaan mulai menghantui
diri untuk mengakhiri hidup disaat semua usaha tidak lagi menyatukan
cinta mereka, mengakhiri hidup adalah cara yang di tempuh Romeo dan
Juliet untuk mengabadikan cinta mereka. Mereka tidaklah mati karena
cinta, justru mereka mati untuk cinta mereka. Cinta yang mereka anggap
suci dan selalu abadi.
Dan dihadapan Allah dan Rasulnya apakah
kita tidak termasuk orang yang Syirik jika kita menjadikan Cinta sebagai
tuhan kita, dan rela mati untuknya???
Lalu, dimanakah cinta
sebenarnya? Cinta ada di antara semua. Cinta ada karena ada cinta,
karena cinta selalu membuka tangannya bagi siapa saja yang ingin
menyentuhnya. Cinta Allah kepada makhluk-Nya, cinta makhluk kepada-Nya
dan cinta makhluk kepada makhluk lainnya. ...
Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah....
Tiada ulasan:
Catat Ulasan